Tugas PLH

KESAN & PESAN
Buat
PLH

I.                 KESAN
Dalam mempelajari pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup), banyak hal yang membuat saya terkesan. Salah satunya adalah, dalam mempelajari PLH, saya menjadi tahu bagaimana cara mengelola ataupun menggunakan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu teknologi dan informatika yang sebelumnya belum saya ketahui. Seperti bagaimana cara membuat blog sampai cara menggunakannya. Selain itu, dalam pelajaran PLH, terkadang saya juga mendapatkan ilmu yang pastinya tidak akan saya dapat dalam pelajran esakta. Misalnya saja tentang sesuatu yang membahas ke arah kewirausahaan. Dalam pelajaran PLH juga, saya dan teman-teman terus dilatih dalam hal kebersamaan dan rasa tanggung jawab terhadap masing-masing tugas yang telah diberikan oleh Abi, yang tentunya sebelum diberikannya tugas-tugas tersebut, Abi OAn telah memberikan pengarahan dan bimbingan yang singkat nan jelas kepada saya dan teman-teman semua.

II.             PESAN
Tak lupa juga, saya memberikan pesan singkat untuk pelajaran PLH. Pesan singkat saya adalah apakah alangkah baiknya bila ada pertemuan dalam seluruh pertemuan pelajaran PLH, murid-murid yang dibimbing, dibina langsung pada lokasi kejadian. Sekian pesan singkat saya. Terima kasih.

III.         UCAPAN
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Abi Oan, atas bimbingan dan pengarahan yang telah Abi berikan kepada saya. Semoga ilmu yang telah Abi berikan kepada saya selama ini dapat berguna dalam hidup saya di kemudian hari. Terima kasih, Abi. Untuk semuanya


Tafsir “MARS PLH”

I.)                Tuhan ciptakan alam nan indah
Manusia penerima amanah
Wahana karya bernilai ibadah
Ambil manfaat jangan serakah
Tafsiran  :  Tuhan memberikan kebutuhan kepada seluruh makhluk hidup di muka bumi ini dengan sangat indah dan bernilai ibadah. Kita sebagai penerima amanah, tidak boleh menggunakan fasilitas untuk kebutuhan kita dengan hati yang serakah.

II.)             Karya Agung-Nya teramat luhur
Semua makhluk hidup makmur
Amal berkah tumbuh subur
Jagad raya sujud syukur
Tafsiran  :  Karya Tuhan yang diberikan untuk kita sangatlah luhur. Dengan karya Tuhan yang teramat luhur tersebut, semua makhluk hidup pun dapat hidup dengan makmur dan sejahtera. Dan apabila amal berkah tersebut kita laksanakan sebagaimana mestinya, pastilah jagad raya kita akan tetap indah. Sebab, keindahan jagad raya yang kita miliki selalu dilandasi oleh hati yang penuh rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas alam yang telah ia berikan.


 

III.)          BUMA BUHA MATA
Buka Mata Buka Hati                                     2x
Memelihara Alam Titipan Allah
Tafsiran  :  Kita harus buka mata dan hati kita untuk melihat alam sekitar kita, agar kita dapat memelihara alam yang telah diberikan oleh Allah. Sebab, memelihara alam itu memanglah titipan Allah.

IV.)         Jagalah mata, jagalah hati
Ayunkan tangan Langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Ilahi
Cermin insan khalifah fil-Ardi
Tafsiran  :  Apabila kita sudah bias menjaga mata dab hati kita untuk menghindari rasa serakah, dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan alam yang sudah merupakan titipan Ilahi (Yang Maha Kuasa), maka kita adalah sebuah cermin ataupun contoh bagi orang-orang pemimpin yang memimpin bumi kita ini.

V.)            Karena ulah tangan manusia
Darat dan laut rusak binasa
Warisan anak cucu tak tersisa
Bencana alam dimana-mana
Tafsiran  :  Karena keserakahan manusia yang telah dilakukan, bumi kita menjadi semakin hancur. Hal ini bisa dilihat dari darat dan laut yang rusak binasa. Sehingga warisan untuk anak cucu kita menjadi tak tersisa. Mereka tidak bisa lag menikmati apa yang sekarang kita rasakan. Ini semua disebabkan oleh keserakahan manusia yang berakhir pada bencana alam yang terjadi dimana-mana.


 

VI.)         BUMA BUHA MATA
Buka Mata Buka Hati                                     2x
Memelihara Alam Titipan Allah
Tafsiran  :  Cara termudah agar kia dapat memelihara alam kita sendiri yang sebenarnya merupakan suatu titipan Allah kepada kita adalah dengan cara membuka mata dan membuka hati kita sebagai langkah pertamanya.

VII.)      Jagalah mata, jagalah hati
Ayunkan tangan Langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Ilahi
Cermin insan khalifah fil-Ardi
Tafsiran  :  Untuk menjadikan diri kita sebagai suatu contoh pemimpin di bumi, kita harus menjauhkan mata dan hati dari keserakahan. Selain itu, kita juga harus mampu memelihara alam yang sudah merupakan titipan yang sudah merupakan titipan Yang Maha Kuasa.

VIII.)   Jiwa siswa SMAN 8 dan pendidikan lingkungan hidup
Ecological Youth Environmental Source
Siswa peduli lingkungan hidup
Cermin insane khalifah fil-ardi
Hu… fil-ardi
Tafsiran  :  Jiwa siswa SMAN 8 dibina dan dibimbing dengan diberikan pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) dengan tujuan agar siswa SMAN 8 dapat menjadi siswa yang peduli akan lingkungan hidup yang disimbolkan dengan sebutan EYES (Ecological Youth Environmental Source), yang secara garis besar bermakna bahwa bumi ini milik kita bersama yang harus tetap dijaga. Dengan demikian pula, siswa SMAN 8 diharapkan dapat menjadi calon-calon pemimpin di bumi kita yang tercinta ini.

 

Rancangan Solusi Masalah Lingkungan


RANCANGAN SOLUSI MASALAH LINGKUNGAN
MASALAH :
PEMBANTAIAN ORANG UTAN DI HUTAN KALIMANTAN
Pembantaian 750 Orangutan Jadi Sorotan Dunia
Sebagian Orangutan dibunuh demi rangkanya, ada juga warga yang mengincar daging hewan itu.
Senin, 14 November 2011, 11:01 WIB
          VIVAnews - Orangutan menemui nasib tragis di desa-desa di Kalimantan, di wilayah Republik Indonesia. Setidaknya 750 ekor Pongo pygmaeus dibantai oleh warga dalam waktu yang lama.

Sebagian Orangutan dibunuh demi rangkanya, ada juga warga yang mengincar daging hewan itu.

Kabar memprihatinkan ini kali pertama dimuat dalam pemberitaan harian lokal di Kaltim. Pembantaian itu diduga berlangsung sekitar tahun 2009-2010 lalu, di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kutai  Kartanegara.

Kini, pembantaian orangutan kini bukan hanya isu Indonesia,  tapi juga jadi perhatian dunia. Sejumlah media  internasional memberitakan kasus ini.

Washington Post pada Senin 14 November 2011  memberitakan tentang sebuah survei yang dilakukan terkait Orangutan. Erik Meijaard, penulis utama laporan survei yang dimuat jurnal PLoSOne mengatakan, ia yakin pembantaian menunjukkan Orangutan menghadapi ancaman serius, lebih gawat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Indonesia adalah rumah bagi 90 persen spesies  Orangutan. Sekitar 50 ribu sampai 60 ribu hewan itu  tinggal di hutan rimba. Namun  akibat pembabatan hutan  untuk perkebunan kayu bahan kertas, atau kelapa sawit,  Orangutan berkonflik dengan manusia.

Sementara, Nature Conservancy dan sejumlah organisasi lain mewawancarai sedikitnya 7.000 warga di 687 desa untuk mengetahui alasan mereka membunuh orangutan.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pentingnya menjaga kelestarian hutan. Dia tak ingin generasi mendatang mendapat cerita mengenai kepunahan sejumlah spesies karena hutan terbabat habis.

"Saya tidak ingin nanti menjelaskan kepada cucu saya, Almira (Tunggadewi), bahwa kita tidak bisa melestarikan hutan," kata Presiden SBY dalam pidato konferensi internasional mengenai hutan di Jakarta, Selasa 27 September 2011.

Menurut dia, hutan bukan saja penyaring udara tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati. "Keajaiban dunia hewan seperti harimau Sumatra, badak dan orangutan," kata Yudhoyono.  (umi)
Sumber :  VIVAnews
SOLUSI :
I.                  PREVENTIF
·       Tidak merusak habitat orang utan yang ada di hutan
·       Tidak melakukan pembantaian orang utan
·       Tidak membuat lahan sawit yang terlalu banyak
·       Membuat peraturan pemerintah ataupun Undang-Undang tentang Perlindungan Satwa langka
II.               CURATIF
·       Merawat orang utan yang telah mendapat tindakan pembantaian secara fisik maupun mental
·       Membangun rumah sakit khusus hewan
III.           REHABILITATIF
·       Membangun suatu organisasi khusus menangani masalah orang utan dan habitatnya
·       Membuat peraturan pemerintah ataupun Undang-Undang tentang Perlindungan Satwa langka
·       Tidak merusak lagi habitat orang utan yang ada di hutan
·       Memberhentikan tindakan pembantaian orang utan
·       Membuat lahan sawit yang tidak mengganggu ataupun merusak habitat orang utan
IV.            PROMOTIF
·       Membuat suaka marga satwa
·       Membuat kebun binatang
·       Membuat habitat buatan untuk orang utan
·       Membuat sekolah khusus untuk spesies orang utan

K3LH

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penelitian ini dimaksudkan agar para siswa dapat membedakan dengan mudah apa yang dapat membahayakan dan mana yang tidak membahayakan. Selain itu, para siswa juga dapat dengan mudah mengetahui dan mempelajari cara mencegah dan cara mengendalikan suatu tindakan yang dapat membahayakan.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
            Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja (buruh) sehari-hari di area pabrik.
2. Tujuan Khusus
1)      Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada pekerja.
2)      Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada pekerja.
3)      Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada pekerja.
4)      Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada pekerja.
5)      Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada pekerja.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Pekerja
1)      Agar para pekerja dapat mengetahui bahwa cara yang mereka lakukan itu salah.
2)      Agar para pekerja dapat mencegah dengan mengendalikannya yang berbasis keergonomikkan.
2. Bagi Peneliti
1)      Agar peneliti dapat mengevaluasinya lebih lanjut.
2)      Agar peneliti dapat menemukan cara baru untuk mencegah dan mengendalikannya.

MANAJEMEN RISIKO

1.      Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
2.      Tujuan Management Risiko
a.       Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktivitas.
b.      Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi.
c.       Mencegah terjadinya kerugian berupa cedera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja.
3.      Tahapan Management Risiko
a.       Persiapan
b.      Identifikasi Bahaya
c.       Analisa Risiko
d.      Evaluasi Risiko
e.       Pengendalian Risiko
Persiapan
1.      Ruang Lingkup Management Risiko
Management risiko dilakukan di sebuah pabrik yang memproduksi batu bata yang berkawasan di daerah Palas.

2.      Personil Yang Terlibat
1)      Pekerja
2)      Peneliti

3.      Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.

4.      Mekanisme Pelaporan
Laporan dipresentasikan untuk kelas XI IPA 6.

5.  Dokument yang terkait
               Dokumentasi foto.
                        Foto-Foto tersebut berupa :









Identifikasi Bahaya
Identifiksi ini awalnya dilakukan melalui pengumpulan data berupa foto-foto yang diambil langsung dari lokasi kejadian. Dari foto-foto yang telah dikumpulkan tersebut kemudian akan diteliti dan dikaji ulang. Dari situlah, bahaya-bahaya yang terdapat pada aktivitas yang dilakukan sehari-hari oleh para pekerja dapat ditemukan.
Analisa Risiko
1.  Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan ini baik untuk pekerja maupun lingkungan.
Jenis Bahaya

Risiko
Konsekuensi
Faktor fisik
§         Skoliosis

§         Tulang Belakang

§         Terkilir
§         Patah
Faktor Biologis
§          Bakteri

§         Paru-Paru

Asma
Faktor ergonomic
§   Skoliosis

§      Tulang Belakang

§  Terkilir
§  Patah
Faktor Psikososial
§         Stress


§                 Saraf


§        Insomnia


Alat Perlindungan Diri
§         Helmet
§         Ear Plug

§          Kepala
§         Telinga

§         Geger Otak
§         Tuli
Kecelakaan Kerja
§         Terjatuh

§         Kaki
§         Tangan
§         Kepala

§   Lumpuh
§   Patah
§   Geger Otak

2. Bentuk analisa semikualitatif

Tingkat Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi

(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada pengaruh





(2)
Pengaruh sangat ringan





(3)
Pengaruh ringan


Insomnia
(9)


(4)
Pengaruh serius


Asma
(12)
Terkilir
Patah
(16)

(5)
Pengaruh fatal



Tuli
(20)
Terjatuh
Geger Otak
Lumpuh
(25)

Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
NO.
HAZARD
SKOR
TAFSIRAN
1.
§        Terjatuh
25
§     Hampir Pasti Terjadi
§     Pengaruh Fatal
2.
§      Tidak Menggunakan Ear Plug
20



§     Sangat Mungkin Terjadi
§     Pengaruh Fatal
3.
§        Skoliosis (Tulang Belakang)
16
§     Sangat Mungkin Terjadi
§     Pengaruh Serius
4.
Bakteri (Debu)
12
§     Mungkin Terjadi
§     Pengaruh Serius
5.
§        Stress (Insomnia)
9
§     Mungkin Terjadi
§     Pengaruh Ringan

Pengendalian Risiko
NO.
HAZARD
PENGENDALIAN
1.
§        Terjatuh
§     Helmet
§     Pembungkus Siku
§     Pembungkus Lutut
2.
§      Bakteri (Debu)

§     Menggunakan Masker
3.
§        Skoliosis (Tulang Belakang)
§     Mengganti dengan cara lain
§     Menggunakan mesin
4.
Suara Bising
§     Menggunakan Ear Plug
5.
§        Stress
§     Menyelesaikan pekerjaan


PENUTUP
A.  Kesimpulan
            Segala sesuatu dapat dicegah. Sebab, mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Namun, tidak hanya itu. Segala sesuatu pun dapat dikendalikan dengan cara melakukan sebuah penilitian. Misalnya saja penelitian mengenai K3LH.

B.   Saran-saran

1.      Agar para pekerja diberikan nasihat-nasihat ataupun masukan-masukan agar para pekerja tersebut dapatmengubah cara bekerja mereka menjadi lebih ergonomik.
2.      Alangkah baiknya apabila semua para pekerja diminta untuk berkumpul dan diberikan suatu asosiasi cara bekerja yang berbasiskan dengan K3LH yang mana dapat membantu agar para pekerja dapat bekerja dengan cara yang semakin ergonomik.

Education for Sustainable Development

Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB) adalah istilah yang menggambarkan praktek mengajar untuk keberlanjutan.
Berbagai pendekatan untuk ESD mendorong orang untuk memahami kompleksitas, dan sinergi antara, isu-isu yang mengancam keberlanjutan planet dan memahami dan menilai nilai-nilai mereka sendiri dan orang-orang dari masyarakat di mana mereka tinggal dalam konteks keberlanjutan.
ESD berusaha untuk melibatkan orang dalam negosiasi masa depan yang berkelanjutan, membuat keputusan dan bertindak pada mereka. Meskipun umumnya sepakat bahwa pendidikan harus disesuaikan keberlanjutan bagi pelajar individu, menurut Tilbury dan Wortman, keterampilan berikut ini penting untuk ESD:
  • Premis ini adalah bahwa jika kita tahu di mana kita ingin pergi, kita akan lebih mampu bekerja keluar bagaimana menuju ke sana.
  • Kritis pemikiran dan refleksi - belajar untuk mempertanyakan sistem kami saat ini kepercayaan dan untuk mengenali asumsi-asumsi yang mendasari pengetahuan kita, perspektif dan pendapat. Keterampilan berpikir kritis membantu orang belajar untuk meneliti ekonomi, lingkungan, struktur sosial dan budaya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
  • Berpikir sistemik - mengakui kompleksitas dan mencari link dan sinergi ketika mencoba untuk mencari solusi untuk masalah.
  • Membangun kemitraan - mempromosikan dialog dan negosiasi, belajar untuk bekerja sama.
  • Partisipasi dalam pengambilan keputusan - orang memberdayakan.

Dasawarsa PBB Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (DESD)

            Dalam pengakuan pentingnya ESD, Majelis Umum PBB menyatakan Dekade PBB 2005-2014 adalah Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (DESD). UNESCO memimpin Dekade dan telah mengembangkan Skema Implementasi Internasional untuk Dekade. Tujuan dari dekade ini adalah untuk memberikan kesempatan untuk memperbaiki dan mempromosikan visi, dan transisi ke, pembangunan berkelanjutan - melalui semua bentuk pendidikan, kesadaran masyarakat dan pelatihan, dan memberikan profil ditingkatkan untuk peran penting dari pendidikan dan pembelajaran dalam pembangunan berkelanjutan.
Tujuan DESD adalah untuk:
  • Memfasilitasi hubungan jaringan, pertukaran dan interaksi di antara pemangku kepentingan dalam ESD
  • Mendorong peningkatan kualitas belajar dan mengajar di PPB
  • Membantu negara-negara membuat kemajuan dan mencapai Tujuan Pembangunan Milenium melalui upaya ESD
  • Menyediakan negara-negara dengan peluang baru untuk menggabungkan PPB kedalam upaya-upaya reformasi pendidikan.

US Kemitraan untuk Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Para Kemitraan AS untuk Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (USPESD) terdiri dari individu, organisasi dan institusi di Amerika Serikat yang didedikasikan untuk pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD). Ini bertindak sebagai penyelenggara, katalis, dan komunikator bekerja di semua sektor masyarakat Amerika.
Kemitraan AS dikandung pada November 2003 pertemuan "Ruang Terbuka" yang diselenggarakan di Washington, DC yang termasuk hampir 100 peserta dari beragam sektor termasuk K-12 dan pendidikan tinggi, organisasi ilmu pengetahuan dan penelitian, konservasi dan lingkungan LSM, komunitas iman , lembaga hidup, organisasi pemuda advokasi, lembaga pemerintah dan lain-lain. Diadakan oleh Dewan Nasional Sains dan Pemimpin Lingkungan dan University untuk Masa Depan yang Berkelanjutan, kelompok bertemu untuk merespon panggilan dengan Majelis Umum PBB untuk Dekade Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (2005 melalui 2014) dan untuk mempertimbangkan secara khusus:
  1. Bagaimana Dekade bisa dimanfaatkan untuk memajukan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) di Amerika Serikat
  2. Apa peluang untuk kolaborasi di dalam dan di sektor, dan
  3. Bagaimana mungkin keterlibatan luas dalam Dasawarsa oleh organisasi-organisasi AS difasilitasi
Sebuah retret perencanaan selanjutnya strategis di kampus Gettysburg College di Pennsylvania memberi bentuk pada Kemitraan muncul. Diselenggarakan oleh Pusat Internasional untuk Hasil Kepemimpinan dan difasilitasi oleh Jazz Group, peserta disepakati Visi Kemitraan - "pembangunan berkelanjutan diintegrasikan ke dalam pendidikan dan pembelajaran di Amerika Serikat," dan Misi - untuk "memanfaatkan Dekade PBB untuk mendorong pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di Amerika Serikat ". Mereka juga disebut sebagai struktur operasi untuk Kemitraan, termasuk Tim Aksi (Pemasaran, Outreach, Pendanaan, TIK, Pemuda dll) dan Tim Sektor (K-12, Pendidikan Tinggi, Komunitas Iman, Bisnis, dan Masyarakat),. yang relawan kepemimpinan akan terdiri dari Tim Eksekutif. Sebuah "Steward Interim" akan memberikan fasilitasi yang berkelanjutan dan kepemimpinan.
Peserta memutuskan bahwa Kemitraan tidak akan desain atau mengimplementasikan program-program sendiri. Sebaliknya, itu akan berfungsi sebagai clearing house - membantu menghubungkan, sorot, dan mendorong kolaborasi antara mitra - dan melayani sebagai katalis untuk mengadakan kelompok-kelompok dan membangun masyarakat untuk mendukung inisiatif yang ada dan muncul.
Kemitraan mendukung visi dan misi melalui panggilan konferensi periodik, di-orang pertemuan dan acara, dan website-nya. Aksi dan Sektor Tim tetap komponen operasional kunci dari Kemitraan, melaksanakan berbagai kegiatan dalam mendukung misi dan visi. Tim Aksi bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan bersama yang mendukung kemitraan seluruh (Pendanaan misalnya, TIK, Pemasaran. Tim Sektor fokus pada kebutuhan sektor mereka sendiri (misalnya Tinggi Ed., K-12, Komunitas Iman). Tim telah mengumpulkan alat Sektor ESD dan sumber daya dan bekerja sama untuk memajukan ESD melalui inisiatif diadakan "bekerjasama dengan Kemitraan AS". Dasawarsa dan Kemitraan AS memberikan konteks internasional dan nasional untuk upaya-upaya tersebut, membantu untuk mempromosikan dan memperkuat pendidikan untuk berkelanjutan pembangunan di Amerika Serikat.

Individu

Individu-individu berikut ini berhubungan dengan gerakan pendidikan yang berkesinambungan:

Lembaga pendidikan

Organisasi profesi sering menghasilkan standar mereka sendiri dan praktik terbaik daftar. Amerika Utara Asosiasi Pendidikan Lingkungan telah menghasilkan "Pedoman untuk Keunggulan" rinci dalam program pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan yang berfokus pada ESD meliputi:
Di bagian lain dunia, beberapa organisasi yang aktif lainnya yakni :
The NOW! Organization


ROKOK 


A.   DATA

1. Cari Data :

a.  Jumlah Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik) :
Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.

b.    Jumlah Perokok di Indonesia :
Data WHO tahun 2008 menunjukkan, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah China dan India. Diperkirakan saat ini sekitar 65 juta penduduk Indonesia atau sekitar 28 persen (28%) orang Indonesia menjadi perokok.

c.      Jumlah Remaja di Indonesia :
Jumlah remaja di Indonesia adalah sekitar 35,8 persen (35,8%) dari jumlah populasi penduduk di Indonesia.
           
d.    Jumlah Remaja yang Merokok :
Sebanyak 13,2 persen (13,2%) dari total keseluruhan remaja di Indonesia adalah perokok aktif.
20,84 persen (20,84%) perokok pada usia 7-12 tahun adalah laki-laki dan 4,17 persen (4,17%) adalah anak perempuan.
Pada usia 13-15 tahun, 12,5 persen (12,5%) adalah laki-laki dan 8,33 persen (8,33%) adalah perempuan.
Sementara, pada usia 16-18 tahun, 47,92 persen (47,92 %) adalah laki-laki dan 6,25 persen (6,25%) perempuan.

2. Cari Alasan-Alasan Remaja Merokok :
·         Tekanan dari teman-teman
·         Untuk mencari perhatian dari orang banyak
·         Agar terlihat lebih macho/sexy
·         Berhenti merokok bisa membuat gemuk
·         Usia yang masih relative muda
·         Merokok dapat memperbaiki mood
·         Untuk menghilangkan kebosanan
·         Untuk menghilangkan kesepian dan kebosanan
·         Untuk meredakan tekanan (stress)
·         Orang-orang yang mereka kagumi merokok

3. Cari Akibat / Bahaya Merokok :
Kanker :
  • Paru-paru (lung cancer)
  • Oral cavity
  • Pharynx
  • Larynx
  • Oesophagus (squamous cell carcinoma)
  • Oesophagus (adenocarcinoma)
  • Pancreas
  • Urinary bladder
  • Renal pelvis
  • Kidney (renal cell carcinoma)
  • Stomach
  • Uterine cervix
  • Granulocytic cells of bone marrow (myeoloid leukaemia)
  • Nasal cavities
  • Nasal sinuses
  • Liver

Sistem Pernafasan :
  • Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
  • Acute respiratory illnesses including pneumonia
  • Premature onset of and an accelerated decline in lung function
  • All major respiratory symptoms in adults, including coughing, phlegm, wheezing & dyspnoea
  • Poor asthma control

Sistem Kardiovaskular :
  • Coronary heart disease (CHD)
  • Cerebrovascula disease
  • Aortic aneurysm
  • Peripheral arteria

Penyakit lainnya :
  • Gastric ulcer
  • Cataract
  • Periodontitis
  • Duodenal ulcer
  • Adverse surgical outcomes related to wound healing and respiratory complications
  • Hip fracture
  • Reduced fertility in females
  • Crohn's disease
  • Age-related macular degeneration
  • Tobacco amblyopia
  • Osteoporosis

Gangguan sistem pernafasan khusus pada bayi / anak, yang ibunya merokok:
  • Impaired lung growth
  • Early-onset of lung function decline
  • Respiratory symptoms including coughing, phlegm, wheezing dyspnoea
  • Asthma-related symptoms (wheezing)

Sistem Reproduksi Wanita :
  • Pregnancy complications
  • Preterm delivery and shortened gestation
  • Foetal growth restrictions and low birth weight
  • Sudden infant death syndrome (SIDS)
4. Cari Fatwa-Fatwa Tentang Merokok :

          MUI dan Fatwa Pengharaman Merokok

Oleh Abd Moqsith Ghazali
Jika perumusan hukum membutuhkan perlengkapan teknis-intelektual untuk menganalisa dalil-dalil normatif dalam Islam, maka menerapkan hukum memerlukan analisis sosial-ekonomi-politik; apakah sebuah fatwa potensial menggulung sumber daya ekonomi masyarakat atau tidak, misalnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa kontroversial. Melalui Ijtima` Ulama Komisi Fatwa MUI ke III, 24-25 Januari 2009, di Sumatera Barat, ditetapkan bahwa merokok adalah haram bagi anak-anak, ibu hamil, dan dilakukan di tempat-tempat umum. Sebagai bentuk keteladanan, diharamkan bagi pengurus MUI untuk merokok dalam kondisi yang bagaimanapun. Alasan pengharaman ini karena merokok termasuk perbuatan mencelakakan diri sendiri. Merokok lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya (itsmuhu akbaru min naf`ihi).
Dengan fatwa ini, para ulama dan kiai pesantren terlibat dalam pro dan kontra. Beberapa guru besar agama Islam dan ulama termasuk pengurus MUI daerah menolak pengharaman itu. Bahkan, Institute For Social and Economic Studies (ISES) Indonesia menyelenggarakan pertemuan tandingan yang diikuti para ulama kontra fatwa MUI, para buruh perusahaan rokok, dan petani tembakau, di Padang Panjang. Mereka meminta pencabutan fatwa MUI tersebut, karena dikhawatirkan akan menghancurkan ekonomi masyarakat yang menyandarkan hidupnya pada bisnis tembakau ini. (detikNews, 25/01/2009 ).
Dalam konteks itu, saya kira beberapa hal berikut perlu diketahui dan menjadi bahan renungan. Pertama, keharaman rokok tak ditunjuk langsung oleh Alquran dan Hadits, melainkan merupakan hasil produk penalaran para pengurus MUI, sehingga bisa benar atau keliru. Dengan demikian, keharaman rokok tak sama dengan keharaman khamr. Jika haramnya meminum khamr bersifat manshushah (ditunjuk langsung oleh teks Alquran), maka keharaman merokok bersifat mustanbathah (hasil ijtihad para ulama). Menurut para ulama ushul fikih, kata haram biasanya digunakan untuk jenis larangan yang tegas disebut Alquran dan Hadits. Sementara larangan yang tak tegas, tak disebut haram melainkan makruh tahrim.
Kedua, yang menjadi causa hukum (`illat al-hukm)nya, demikian menurut ulama MUI, adalah karena merokok termasuk perbuatan yang mencelakakan diri sendiri. Rokok mengandung zat yang merusak tubuh. Dengan menggunakan mekanisme masalikul `illat dalam metode qiyas ushul fikih, alasan mencelakan diri sendiri tak memenuhi syarat dan kualifikasi sebagai illat al-hukm. Ia terlalu umum (ghair mundhabith). Sebab, sekiranya mencelakan diri sendiri ditetapkan sebagai causa hukum, maka semua barang yang potensial menghancurkan tubuh bisa diharamkan. Gula yang dikonsumsi dalam waktu lama bisa menimbulkan diabetes. Begitu juga makanan lain yang mengandung kolesterol tinggi bisa diharamkan karena akan menyebabkan timbulnya beragam penyakit. Karena itu, diperlukan keahlian sekaligus kehati-hatian dalam menentukan alasan hukum pengharaman sebuah tindakan. Para ahli ushul fikih sepakat bahwa causa hukum sebuah perkara, di samping ditetapkan nash Alquran dan Hadits, juga diputuskan oleh ulama yang telah memenuhi kualifikasi seorang mujtahid.
Ketiga, merumuskan hukum (istinbath al-hukm) dan menerapkan hukum (tathbiq al-hukm) adalah dua subyek yang berbeda. Jika perumusan hukum membutuhkan perlengkapan teknis-intelektual untuk menganalisa dalil-dalil normatif dalam Islam, maka menerapkan hukum memerlukan analisis sosial-ekonomi-politik; apakah sebuah fatwa potensial menggulung sumber daya ekonomi masyarakat atau tidak, misalnya. Dari sini jelas bahwa mengharamkan rokok ketika kondisi perekonomian masyarakat lagi sekarat tak cukup bijaksana. Banyak orang yang setuju perihal pelarangan rokok. Namun, yang mereka tolak adalah fatwa pelarangan itu dikeluarkan disaat masyarakat dilanda krisis. Kita tahu, kondisi makro ekonomi Indonesia ambruk sebagai akibat lanjutan dari krisis yang berlangsung di hulu, Amerika Serikat. Begitu juga, sektor riil masih belum pulih ketika diterjang badai krisis tahun 1997.
Dengan alasan-alasan itu, saya berharap para pengurus MUI meninjau ulang fatwa pengaharaman merokok. MUI perlu memeriksa kembali argumen pelarangannya yang belum kukuh sambil mencari momentum yang tepat untuk graduasi pembatasan merokok. Wallahu A`lam bi al-Shawab
5. Buat Diagram Pie / Batang Dari Data Kuantitas Di Atas :