KESAN & PESAN
Buat
PLH
I.
KESAN
Dalam mempelajari pelajaran PLH
(Pendidikan Lingkungan Hidup), banyak hal yang membuat saya terkesan. Salah
satunya adalah, dalam mempelajari PLH, saya menjadi tahu bagaimana cara
mengelola ataupun menggunakan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu teknologi
dan informatika yang sebelumnya belum saya ketahui. Seperti bagaimana cara
membuat blog sampai cara menggunakannya. Selain itu, dalam pelajaran PLH,
terkadang saya juga mendapatkan ilmu yang pastinya tidak akan saya dapat dalam
pelajran esakta. Misalnya saja tentang sesuatu yang membahas ke arah
kewirausahaan. Dalam pelajaran PLH juga, saya dan teman-teman terus dilatih
dalam hal kebersamaan dan rasa tanggung jawab terhadap masing-masing tugas yang
telah diberikan oleh Abi, yang tentunya sebelum diberikannya tugas-tugas
tersebut, Abi OAn telah memberikan pengarahan dan bimbingan yang singkat nan
jelas kepada saya dan teman-teman semua.
II.
PESAN
Tak lupa juga, saya memberikan pesan
singkat untuk pelajaran PLH. Pesan singkat saya adalah apakah alangkah baiknya
bila ada pertemuan dalam seluruh pertemuan pelajaran PLH, murid-murid yang
dibimbing, dibina langsung pada lokasi kejadian. Sekian pesan singkat saya.
Terima kasih.
III.
UCAPAN
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada
Abi Oan, atas bimbingan dan pengarahan yang telah Abi berikan kepada saya. Semoga
ilmu yang telah Abi berikan kepada saya selama ini dapat berguna dalam hidup
saya di kemudian hari. Terima kasih, Abi. Untuk semuanya
Tafsir “MARS PLH”
I.)
Tuhan ciptakan alam nan indah
Manusia
penerima amanah
Wahana
karya bernilai ibadah
Ambil
manfaat jangan serakah
Tafsiran
: Tuhan memberikan kebutuhan
kepada seluruh makhluk hidup di muka bumi ini dengan sangat indah dan bernilai
ibadah. Kita sebagai penerima amanah, tidak boleh menggunakan fasilitas untuk
kebutuhan kita dengan hati yang serakah.
II.)
Karya Agung-Nya
teramat luhur
Semua
makhluk hidup makmur
Amal
berkah tumbuh subur
Jagad
raya sujud syukur
Tafsiran :
Karya Tuhan yang diberikan untuk kita sangatlah luhur. Dengan karya Tuhan yang teramat luhur tersebut,
semua makhluk hidup pun dapat hidup dengan makmur dan sejahtera. Dan apabila
amal berkah tersebut kita laksanakan sebagaimana mestinya, pastilah jagad raya
kita akan tetap indah. Sebab, keindahan jagad raya yang kita miliki selalu
dilandasi oleh hati yang penuh rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas alam
yang telah ia berikan.
III.)
BUMA BUHA MATA
Buka Mata Buka Hati 2x
Memelihara Alam Titipan Allah
Tafsiran
: Kita harus buka mata dan hati
kita untuk melihat alam sekitar kita, agar kita dapat memelihara alam yang
telah diberikan oleh Allah. Sebab, memelihara alam itu memanglah titipan Allah.
IV.)
Jagalah mata,
jagalah hati
Ayunkan tangan Langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Ilahi
Cermin insan khalifah fil-Ardi
Tafsiran
: Apabila kita sudah bias menjaga
mata dab hati kita untuk menghindari rasa serakah, dan melaksanakan kegiatan
pemeliharaan alam yang sudah merupakan titipan Ilahi (Yang Maha Kuasa), maka
kita adalah sebuah cermin ataupun contoh bagi orang-orang pemimpin yang
memimpin bumi kita ini.
V.)
Karena ulah
tangan manusia
Darat dan laut rusak binasa
Warisan anak cucu tak tersisa
Bencana alam dimana-mana
Tafsiran :
Karena keserakahan manusia yang telah dilakukan, bumi kita menjadi
semakin hancur. Hal ini bisa dilihat dari darat dan laut yang rusak
binasa. Sehingga warisan untuk anak cucu kita menjadi tak tersisa. Mereka tidak
bisa lag menikmati apa yang sekarang kita rasakan. Ini semua disebabkan oleh
keserakahan manusia yang berakhir pada bencana alam yang terjadi dimana-mana.
VI.)
BUMA BUHA MATA
Buka Mata Buka Hati 2x
Memelihara Alam Titipan Allah
Tafsiran : Cara
termudah agar kia dapat memelihara alam kita sendiri yang sebenarnya merupakan
suatu titipan Allah kepada kita adalah dengan cara membuka mata dan membuka
hati kita sebagai langkah pertamanya.
VII.)
Jagalah mata, jagalah hati
Ayunkan tangan Langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Ilahi
Cermin insan khalifah fil-Ardi
Tafsiran :
Untuk menjadikan diri kita sebagai suatu contoh pemimpin di bumi, kita
harus menjauhkan mata dan hati dari keserakahan. Selain itu, kita juga harus
mampu memelihara alam yang sudah merupakan titipan yang sudah merupakan titipan
Yang Maha Kuasa.
VIII.)
Jiwa siswa SMAN 8 dan pendidikan lingkungan hidup
Ecological Youth Environmental Source
Siswa peduli lingkungan hidup
Cermin insane khalifah fil-ardi
Hu… fil-ardi
Tafsiran
: Jiwa siswa SMAN 8 dibina dan
dibimbing dengan diberikan pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) dengan
tujuan agar siswa SMAN 8 dapat menjadi siswa yang peduli akan lingkungan hidup
yang disimbolkan dengan sebutan EYES (Ecological Youth Environmental Source),
yang secara garis besar bermakna bahwa bumi ini milik kita bersama yang harus
tetap dijaga. Dengan demikian pula, siswa SMAN 8 diharapkan dapat menjadi
calon-calon pemimpin di bumi kita yang tercinta ini.
Rancangan Solusi Masalah Lingkungan
RANCANGAN SOLUSI MASALAH LINGKUNGAN
MASALAH :
PEMBANTAIAN ORANG UTAN DI HUTAN
KALIMANTAN
Pembantaian 750 Orangutan
Jadi Sorotan Dunia
Sebagian Orangutan dibunuh demi rangkanya, ada juga
warga yang mengincar daging hewan itu.
Senin, 14 November 2011, 11:01 WIB
VIVAnews - Orangutan menemui nasib tragis di desa-desa di
Kalimantan, di wilayah Republik Indonesia. Setidaknya 750 ekor Pongo
pygmaeus dibantai oleh warga dalam waktu yang lama.
Sebagian Orangutan dibunuh demi rangkanya, ada juga warga yang mengincar daging hewan itu.
Kabar memprihatinkan ini kali pertama dimuat dalam pemberitaan harian lokal di Kaltim. Pembantaian itu diduga berlangsung sekitar tahun 2009-2010 lalu, di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
Kini, pembantaian orangutan kini bukan hanya isu Indonesia, tapi juga jadi perhatian dunia. Sejumlah media internasional memberitakan kasus ini.
Washington Post pada Senin 14 November 2011 memberitakan tentang sebuah survei yang dilakukan terkait Orangutan. Erik Meijaard, penulis utama laporan survei yang dimuat jurnal PLoSOne mengatakan, ia yakin pembantaian menunjukkan Orangutan menghadapi ancaman serius, lebih gawat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Indonesia adalah rumah bagi 90 persen spesies Orangutan. Sekitar 50 ribu sampai 60 ribu hewan itu tinggal di hutan rimba. Namun akibat pembabatan hutan untuk perkebunan kayu bahan kertas, atau kelapa sawit, Orangutan berkonflik dengan manusia.
Sementara, Nature Conservancy dan sejumlah organisasi lain mewawancarai sedikitnya 7.000 warga di 687 desa untuk mengetahui alasan mereka membunuh orangutan.
Sebagian Orangutan dibunuh demi rangkanya, ada juga warga yang mengincar daging hewan itu.
Kabar memprihatinkan ini kali pertama dimuat dalam pemberitaan harian lokal di Kaltim. Pembantaian itu diduga berlangsung sekitar tahun 2009-2010 lalu, di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
Kini, pembantaian orangutan kini bukan hanya isu Indonesia, tapi juga jadi perhatian dunia. Sejumlah media internasional memberitakan kasus ini.
Washington Post pada Senin 14 November 2011 memberitakan tentang sebuah survei yang dilakukan terkait Orangutan. Erik Meijaard, penulis utama laporan survei yang dimuat jurnal PLoSOne mengatakan, ia yakin pembantaian menunjukkan Orangutan menghadapi ancaman serius, lebih gawat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Indonesia adalah rumah bagi 90 persen spesies Orangutan. Sekitar 50 ribu sampai 60 ribu hewan itu tinggal di hutan rimba. Namun akibat pembabatan hutan untuk perkebunan kayu bahan kertas, atau kelapa sawit, Orangutan berkonflik dengan manusia.
Sementara, Nature Conservancy dan sejumlah organisasi lain mewawancarai sedikitnya 7.000 warga di 687 desa untuk mengetahui alasan mereka membunuh orangutan.
Sebelumnya,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pentingnya menjaga kelestarian
hutan. Dia tak ingin generasi mendatang mendapat cerita mengenai kepunahan sejumlah
spesies karena hutan terbabat habis.
"Saya tidak ingin nanti menjelaskan kepada cucu saya, Almira (Tunggadewi), bahwa kita tidak bisa melestarikan hutan," kata Presiden SBY dalam pidato konferensi internasional mengenai hutan di Jakarta, Selasa 27 September 2011.
Menurut dia, hutan bukan saja penyaring udara tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati. "Keajaiban dunia hewan seperti harimau Sumatra, badak dan orangutan," kata Yudhoyono. (umi)
"Saya tidak ingin nanti menjelaskan kepada cucu saya, Almira (Tunggadewi), bahwa kita tidak bisa melestarikan hutan," kata Presiden SBY dalam pidato konferensi internasional mengenai hutan di Jakarta, Selasa 27 September 2011.
Menurut dia, hutan bukan saja penyaring udara tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati. "Keajaiban dunia hewan seperti harimau Sumatra, badak dan orangutan," kata Yudhoyono. (umi)
• Sumber : VIVAnews
SOLUSI :
I.
PREVENTIF
·
Tidak merusak habitat orang utan yang ada di hutan
·
Tidak melakukan pembantaian orang utan
·
Tidak membuat lahan sawit yang terlalu banyak
·
Membuat peraturan pemerintah ataupun Undang-Undang
tentang Perlindungan Satwa langka
II.
CURATIF
·
Merawat orang utan yang telah mendapat tindakan
pembantaian secara fisik maupun mental
·
Membangun rumah sakit khusus hewan
III.
REHABILITATIF
·
Membangun suatu organisasi khusus menangani masalah orang
utan dan habitatnya
·
Membuat peraturan pemerintah ataupun Undang-Undang
tentang Perlindungan Satwa langka
·
Tidak merusak lagi habitat orang utan yang ada di hutan
·
Memberhentikan tindakan pembantaian orang utan
·
Membuat lahan sawit yang tidak mengganggu ataupun merusak
habitat orang utan
IV.
PROMOTIF
·
Membuat suaka marga satwa
·
Membuat kebun binatang
·
Membuat habitat buatan untuk orang utan
·
Membuat sekolah khusus untuk spesies orang utan
K3LH
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian ini dimaksudkan agar para siswa dapat membedakan dengan mudah apa yang dapat membahayakan dan mana yang tidak membahayakan. Selain itu, para siswa juga dapat dengan mudah mengetahui dan mempelajari cara mencegah dan cara mengendalikan suatu tindakan yang dapat membahayakan.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja (buruh) sehari-hari di area pabrik.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada pekerja.
2) Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada pekerja.
3) Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada pekerja.
4) Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada pekerja.
5) Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada pekerja.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Pekerja
1) Agar para pekerja dapat mengetahui bahwa cara yang mereka lakukan itu salah.
2) Agar para pekerja dapat mencegah dengan mengendalikannya yang berbasis keergonomikkan.
2. Bagi Peneliti
1) Agar peneliti dapat mengevaluasinya lebih lanjut.
2) Agar peneliti dapat menemukan cara baru untuk mencegah dan mengendalikannya.
MANAJEMEN RISIKO
1. Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
2. Tujuan Management Risiko
a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktivitas.
b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi.
c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cedera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja.
3. Tahapan Management Risiko
a. Persiapan
b. Identifikasi Bahaya
c. Analisa Risiko
d. Evaluasi Risiko
e. Pengendalian Risiko
Persiapan
1. Ruang Lingkup Management Risiko
Management risiko dilakukan di sebuah pabrik yang memproduksi batu bata yang berkawasan di daerah Palas.
2. Personil Yang Terlibat
1) Pekerja
2) Peneliti
3. Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.
4. Mekanisme Pelaporan
Laporan dipresentasikan untuk kelas XI IPA 6.
5. Dokument yang terkait
Dokumentasi foto.
Identifikasi Bahaya
Identifiksi ini awalnya dilakukan melalui pengumpulan data berupa foto-foto yang diambil langsung dari lokasi kejadian. Dari foto-foto yang telah dikumpulkan tersebut kemudian akan diteliti dan dikaji ulang. Dari situlah, bahaya-bahaya yang terdapat pada aktivitas yang dilakukan sehari-hari oleh para pekerja dapat ditemukan.
Analisa Risiko
1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan ini baik untuk pekerja maupun lingkungan.
Jenis Bahaya
|
Risiko
|
Konsekuensi
|
Faktor fisik
§ Skoliosis
|
§ Tulang Belakang
|
§ Terkilir
§ Patah
|
Faktor Biologis
§ Bakteri
|
§ Paru-Paru
|
Asma
|
Faktor ergonomic
§ Skoliosis
|
§ Tulang Belakang
|
§ Terkilir
§ Patah
|
Faktor Psikososial
§ Stress
|
§ Saraf
|
§ Insomnia
|
Alat Perlindungan Diri
§ Helmet
§ Ear Plug
|
§ Kepala
§ Telinga
|
§ Geger Otak
§ Tuli
|
Kecelakaan Kerja
§ Terjatuh
|
§ Kaki
§ Tangan
§ Kepala
|
§ Lumpuh
§ Patah
§ Geger Otak
|
2. Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat Keparahan
|
Kemungkinan Terjadi
| ||||
Jarang Terjadi
(1)
|
Kurang mungkin terjadi (2)
|
Mungkin terjadi
(3)
|
Sangat Mungkin terjadi (4)
|
Hampir Pasti terjadi
(5)
| |
(1)
Tidak ada pengaruh
| |||||
(2)
Pengaruh sangat ringan
| |||||
(3)
Pengaruh ringan
|
Insomnia
(9)
| ||||
(4)
Pengaruh serius
|
Asma
(12)
|
Terkilir
Patah
(16)
| |||
(5)
Pengaruh fatal
|
Tuli
(20)
|
Terjatuh
Geger Otak
Lumpuh
(25)
|
Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
NO.
|
HAZARD
|
SKOR
|
TAFSIRAN
|
1.
|
§ Terjatuh
|
25
|
§ Hampir Pasti Terjadi
§ Pengaruh Fatal
|
2.
|
§ Tidak Menggunakan Ear Plug
|
20
|
§ Sangat Mungkin Terjadi
§ Pengaruh Fatal
|
3.
|
§ Skoliosis (Tulang Belakang)
|
16
|
§ Sangat Mungkin Terjadi
§ Pengaruh Serius
|
4.
|
Bakteri (Debu)
|
12
|
§ Mungkin Terjadi
§ Pengaruh Serius
|
5.
|
§ Stress (Insomnia)
|
9
|
§ Mungkin Terjadi
§ Pengaruh Ringan
|
Pengendalian Risiko
NO.
|
HAZARD
|
PENGENDALIAN
|
1.
|
§ Terjatuh
|
§ Helmet
§ Pembungkus Siku
§ Pembungkus Lutut
|
2.
|
§ Bakteri (Debu)
|
§ Menggunakan Masker
|
3.
|
§ Skoliosis (Tulang Belakang)
|
§ Mengganti dengan cara lain
§ Menggunakan mesin
|
4.
|
Suara Bising
|
§ Menggunakan Ear Plug
|
5.
|
§ Stress
|
§ Menyelesaikan pekerjaan
|
PENUTUP
A. Kesimpulan
Segala sesuatu dapat dicegah. Sebab, mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Namun, tidak hanya itu. Segala sesuatu pun dapat dikendalikan dengan cara melakukan sebuah penilitian. Misalnya saja penelitian mengenai K3LH.
B. Saran-saran
1. Agar para pekerja diberikan nasihat-nasihat ataupun masukan-masukan agar para pekerja tersebut dapatmengubah cara bekerja mereka menjadi lebih ergonomik.
2. Alangkah baiknya apabila semua para pekerja diminta untuk berkumpul dan diberikan suatu asosiasi cara bekerja yang berbasiskan dengan K3LH yang mana dapat membantu agar para pekerja dapat bekerja dengan cara yang semakin ergonomik.
Education for Sustainable Development
Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB) adalah istilah yang menggambarkan praktek mengajar untuk keberlanjutan.
Berbagai pendekatan untuk ESD mendorong orang untuk memahami kompleksitas, dan sinergi antara, isu-isu yang mengancam keberlanjutan planet dan memahami dan menilai nilai-nilai mereka sendiri dan orang-orang dari masyarakat di mana mereka tinggal dalam konteks keberlanjutan.
ESD berusaha untuk melibatkan orang dalam negosiasi masa depan yang berkelanjutan, membuat keputusan dan bertindak pada mereka. Meskipun umumnya sepakat bahwa pendidikan harus disesuaikan keberlanjutan bagi pelajar individu, menurut Tilbury dan Wortman, keterampilan berikut ini penting untuk ESD:
- Premis ini adalah bahwa jika kita tahu di mana kita ingin pergi, kita akan lebih mampu bekerja keluar bagaimana menuju ke sana.
- Kritis pemikiran dan refleksi - belajar untuk mempertanyakan sistem kami saat ini kepercayaan dan untuk mengenali asumsi-asumsi yang mendasari pengetahuan kita, perspektif dan pendapat. Keterampilan berpikir kritis membantu orang belajar untuk meneliti ekonomi, lingkungan, struktur sosial dan budaya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
- Berpikir sistemik - mengakui kompleksitas dan mencari link dan sinergi ketika mencoba untuk mencari solusi untuk masalah.
- Membangun kemitraan - mempromosikan dialog dan negosiasi, belajar untuk bekerja sama.
- Partisipasi dalam pengambilan keputusan - orang memberdayakan.
Dasawarsa PBB Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (DESD)
Dalam pengakuan pentingnya ESD, Majelis Umum PBB menyatakan Dekade PBB 2005-2014 adalah Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (DESD). UNESCO memimpin Dekade dan telah mengembangkan Skema Implementasi Internasional untuk Dekade. Tujuan dari dekade ini adalah untuk memberikan kesempatan untuk memperbaiki dan mempromosikan visi, dan transisi ke, pembangunan berkelanjutan - melalui semua bentuk pendidikan, kesadaran masyarakat dan pelatihan, dan memberikan profil ditingkatkan untuk peran penting dari pendidikan dan pembelajaran dalam pembangunan berkelanjutan.
Tujuan DESD adalah untuk:
- Memfasilitasi hubungan jaringan, pertukaran dan interaksi di antara pemangku kepentingan dalam ESD
- Mendorong peningkatan kualitas belajar dan mengajar di PPB
- Membantu negara-negara membuat kemajuan dan mencapai Tujuan Pembangunan Milenium melalui upaya ESD
- Menyediakan negara-negara dengan peluang baru untuk menggabungkan PPB kedalam upaya-upaya reformasi pendidikan.
US Kemitraan untuk Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Para Kemitraan AS untuk Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (USPESD) terdiri dari individu, organisasi dan institusi di Amerika Serikat yang didedikasikan untuk pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD). Ini bertindak sebagai penyelenggara, katalis, dan komunikator bekerja di semua sektor masyarakat Amerika.
Kemitraan AS dikandung pada November 2003 pertemuan "Ruang Terbuka" yang diselenggarakan di Washington, DC yang termasuk hampir 100 peserta dari beragam sektor termasuk K-12 dan pendidikan tinggi, organisasi ilmu pengetahuan dan penelitian, konservasi dan lingkungan LSM, komunitas iman , lembaga hidup, organisasi pemuda advokasi, lembaga pemerintah dan lain-lain. Diadakan oleh Dewan Nasional Sains dan Pemimpin Lingkungan dan University untuk Masa Depan yang Berkelanjutan, kelompok bertemu untuk merespon panggilan dengan Majelis Umum PBB untuk Dekade Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (2005 melalui 2014) dan untuk mempertimbangkan secara khusus:
- Bagaimana Dekade bisa dimanfaatkan untuk memajukan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) di Amerika Serikat
- Apa peluang untuk kolaborasi di dalam dan di sektor, dan
- Bagaimana mungkin keterlibatan luas dalam Dasawarsa oleh organisasi-organisasi AS difasilitasi
Sebuah retret perencanaan selanjutnya strategis di kampus Gettysburg College di Pennsylvania memberi bentuk pada Kemitraan muncul. Diselenggarakan oleh Pusat Internasional untuk Hasil Kepemimpinan dan difasilitasi oleh Jazz Group, peserta disepakati Visi Kemitraan - "pembangunan berkelanjutan diintegrasikan ke dalam pendidikan dan pembelajaran di Amerika Serikat," dan Misi - untuk "memanfaatkan Dekade PBB untuk mendorong pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di Amerika Serikat ". Mereka juga disebut sebagai struktur operasi untuk Kemitraan, termasuk Tim Aksi (Pemasaran, Outreach, Pendanaan, TIK, Pemuda dll) dan Tim Sektor (K-12, Pendidikan Tinggi, Komunitas Iman, Bisnis, dan Masyarakat),. yang relawan kepemimpinan akan terdiri dari Tim Eksekutif. Sebuah "Steward Interim" akan memberikan fasilitasi yang berkelanjutan dan kepemimpinan.
Peserta memutuskan bahwa Kemitraan tidak akan desain atau mengimplementasikan program-program sendiri. Sebaliknya, itu akan berfungsi sebagai clearing house - membantu menghubungkan, sorot, dan mendorong kolaborasi antara mitra - dan melayani sebagai katalis untuk mengadakan kelompok-kelompok dan membangun masyarakat untuk mendukung inisiatif yang ada dan muncul.
Kemitraan mendukung visi dan misi melalui panggilan konferensi periodik, di-orang pertemuan dan acara, dan website-nya. Aksi dan Sektor Tim tetap komponen operasional kunci dari Kemitraan, melaksanakan berbagai kegiatan dalam mendukung misi dan visi. Tim Aksi bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan bersama yang mendukung kemitraan seluruh (Pendanaan misalnya, TIK, Pemasaran. Tim Sektor fokus pada kebutuhan sektor mereka sendiri (misalnya Tinggi Ed., K-12, Komunitas Iman). Tim telah mengumpulkan alat Sektor ESD dan sumber daya dan bekerja sama untuk memajukan ESD melalui inisiatif diadakan "bekerjasama dengan Kemitraan AS". Dasawarsa dan Kemitraan AS memberikan konteks internasional dan nasional untuk upaya-upaya tersebut, membantu untuk mempromosikan dan memperkuat pendidikan untuk berkelanjutan pembangunan di Amerika Serikat.
Individu
Individu-individu berikut ini berhubungan dengan gerakan pendidikan yang berkesinambungan:
Lembaga pendidikan
Organisasi profesi sering menghasilkan standar mereka sendiri dan praktik terbaik daftar. Amerika Utara Asosiasi Pendidikan Lingkungan telah menghasilkan "Pedoman untuk Keunggulan" rinci dalam program pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan yang berfokus pada ESD meliputi:
- London South Bank University dengan program Master dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Cloud Institute for Sustainability Education
- Ramapo College
- St Francis Xavier College (Canberra)
- Prescott College dengan PhD program in Sustainability Education
- Ithaca College
- Göncöl Foundation
- Hermit Park State School
- Centre for Sustainability
- Creative Change Educational Solutions
- Learning for a Sustainable Future
- Green Education Foundation
Di bagian lain dunia, beberapa organisasi yang aktif lainnya yakni :
- SWEDESD, the Swedish International Centre of Education for Sustainable Development, Stockholm
- Global Action Plan (GAP) International
ROKOK
A. DATA
1. Cari Data :
a. Jumlah
Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik) :
Menurut publikasi BPS pada
bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan
hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari
119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.
b.
Jumlah Perokok di
Indonesia :
Data WHO tahun 2008
menunjukkan, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar
nomor 3 setelah China dan India. Diperkirakan saat ini sekitar 65 juta penduduk
Indonesia atau sekitar 28 persen (28%) orang Indonesia menjadi perokok.
c.
Jumlah Remaja di
Indonesia :
Jumlah remaja di Indonesia adalah sekitar 35,8 persen
(35,8%) dari jumlah populasi penduduk di Indonesia.
d. Jumlah Remaja yang Merokok :
Sebanyak 13,2 persen (13,2%) dari total keseluruhan remaja di Indonesia
adalah perokok aktif.
20,84 persen (20,84%)
perokok pada usia 7-12 tahun adalah laki-laki dan 4,17 persen (4,17%) adalah
anak perempuan.
Pada usia 13-15 tahun, 12,5
persen (12,5%) adalah laki-laki dan 8,33 persen (8,33%) adalah perempuan.
Sementara, pada usia 16-18
tahun, 47,92 persen (47,92 %) adalah laki-laki dan 6,25 persen (6,25%) perempuan.
2. Cari Alasan-Alasan Remaja Merokok :
·
Tekanan dari teman-teman
·
Untuk mencari
perhatian dari orang banyak
·
Agar terlihat lebih macho/sexy
·
Berhenti merokok bisa membuat gemuk
·
Usia yang masih relative muda
·
Merokok dapat memperbaiki mood
·
Untuk
menghilangkan kebosanan
·
Untuk
menghilangkan kesepian dan kebosanan
·
Untuk meredakan
tekanan (stress)
·
Orang-orang
yang mereka kagumi merokok
3. Cari Akibat / Bahaya Merokok :
Kanker :
- Paru-paru (lung cancer)
- Oral cavity
- Pharynx
- Larynx
- Oesophagus (squamous cell carcinoma)
- Oesophagus (adenocarcinoma)
- Pancreas
- Urinary bladder
- Renal pelvis
- Kidney (renal cell carcinoma)
- Stomach
- Uterine cervix
- Granulocytic cells of bone marrow (myeoloid leukaemia)
- Nasal cavities
- Nasal sinuses
- Liver
Sistem Pernafasan :
- Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
- Acute respiratory illnesses including pneumonia
- Premature onset of and an accelerated decline in lung function
- All major respiratory symptoms in adults, including coughing, phlegm, wheezing & dyspnoea
- Poor asthma control
Sistem Kardiovaskular :
- Coronary heart disease (CHD)
- Cerebrovascula disease
- Aortic aneurysm
- Peripheral arteria
Penyakit lainnya :
- Gastric ulcer
- Cataract
- Periodontitis
- Duodenal ulcer
- Adverse surgical outcomes related to wound healing and respiratory complications
- Hip fracture
- Reduced fertility in females
- Crohn's disease
- Age-related macular degeneration
- Tobacco amblyopia
- Osteoporosis
Gangguan sistem pernafasan khusus pada bayi / anak, yang ibunya merokok:
- Impaired lung growth
- Early-onset of lung function decline
- Respiratory symptoms including coughing, phlegm, wheezing dyspnoea
- Asthma-related symptoms (wheezing)
Sistem Reproduksi Wanita :
- Pregnancy complications
- Preterm delivery and shortened gestation
- Foetal growth restrictions and low birth weight
- Sudden infant death syndrome (SIDS)
4. Cari Fatwa-Fatwa Tentang
Merokok :
MUI dan Fatwa Pengharaman Merokok
Oleh Abd Moqsith Ghazali
Jika perumusan hukum membutuhkan perlengkapan
teknis-intelektual untuk menganalisa dalil-dalil normatif dalam Islam, maka
menerapkan hukum memerlukan analisis sosial-ekonomi-politik; apakah sebuah
fatwa potensial menggulung sumber daya ekonomi masyarakat atau tidak, misalnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa
kontroversial. Melalui Ijtima` Ulama Komisi Fatwa MUI ke III, 24-25 Januari
2009, di Sumatera Barat, ditetapkan bahwa merokok adalah haram bagi anak-anak,
ibu hamil, dan dilakukan di tempat-tempat umum. Sebagai bentuk keteladanan,
diharamkan bagi pengurus MUI untuk merokok dalam kondisi yang bagaimanapun.
Alasan pengharaman ini karena merokok termasuk perbuatan mencelakakan diri
sendiri. Merokok lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya (itsmuhu
akbaru min naf`ihi).
Dengan fatwa ini, para ulama dan kiai pesantren
terlibat dalam pro dan kontra. Beberapa guru besar agama Islam dan ulama
termasuk pengurus MUI daerah menolak pengharaman itu. Bahkan, Institute For
Social and Economic Studies (ISES) Indonesia menyelenggarakan pertemuan
tandingan yang diikuti para ulama kontra fatwa MUI, para buruh perusahaan
rokok, dan petani tembakau, di Padang Panjang. Mereka meminta pencabutan fatwa
MUI tersebut, karena dikhawatirkan akan menghancurkan ekonomi masyarakat yang
menyandarkan hidupnya pada bisnis tembakau ini. (detikNews, 25/01/2009 ).
Dalam konteks itu, saya kira beberapa hal berikut
perlu diketahui dan menjadi bahan renungan. Pertama, keharaman rokok tak
ditunjuk langsung oleh Alquran dan Hadits, melainkan merupakan hasil produk
penalaran para pengurus MUI, sehingga bisa benar atau keliru. Dengan demikian,
keharaman rokok tak sama dengan keharaman khamr. Jika haramnya meminum khamr
bersifat manshushah (ditunjuk langsung oleh teks Alquran), maka
keharaman merokok bersifat mustanbathah (hasil ijtihad para ulama).
Menurut para ulama ushul fikih, kata haram biasanya digunakan untuk jenis
larangan yang tegas disebut Alquran dan Hadits. Sementara larangan yang tak tegas, tak disebut
haram melainkan makruh tahrim.
Kedua, yang menjadi
causa hukum (`illat al-hukm)nya, demikian menurut ulama MUI, adalah
karena merokok termasuk perbuatan yang mencelakakan diri sendiri. Rokok mengandung
zat yang merusak tubuh. Dengan menggunakan mekanisme masalikul `illat dalam
metode qiyas ushul fikih, alasan mencelakan diri sendiri tak memenuhi syarat
dan kualifikasi sebagai illat al-hukm. Ia terlalu umum (ghair
mundhabith). Sebab, sekiranya mencelakan diri sendiri ditetapkan sebagai
causa hukum, maka semua barang yang potensial menghancurkan tubuh bisa
diharamkan. Gula yang dikonsumsi dalam waktu lama bisa menimbulkan diabetes.
Begitu juga makanan lain yang mengandung kolesterol tinggi bisa diharamkan
karena akan menyebabkan timbulnya beragam penyakit. Karena itu, diperlukan
keahlian sekaligus kehati-hatian dalam menentukan alasan hukum pengharaman
sebuah tindakan. Para ahli ushul fikih sepakat
bahwa causa hukum sebuah perkara, di samping ditetapkan nash Alquran dan
Hadits, juga diputuskan oleh ulama yang telah memenuhi kualifikasi seorang
mujtahid.
Ketiga, merumuskan
hukum (istinbath al-hukm) dan menerapkan hukum (tathbiq al-hukm)
adalah dua subyek yang berbeda. Jika perumusan hukum membutuhkan perlengkapan
teknis-intelektual untuk menganalisa dalil-dalil normatif dalam Islam, maka
menerapkan hukum memerlukan analisis sosial-ekonomi-politik; apakah sebuah
fatwa potensial menggulung sumber daya ekonomi masyarakat atau tidak, misalnya.
Dari sini jelas bahwa mengharamkan rokok ketika kondisi perekonomian masyarakat
lagi sekarat tak cukup bijaksana. Banyak orang yang setuju perihal pelarangan
rokok. Namun, yang mereka tolak adalah fatwa pelarangan itu dikeluarkan disaat
masyarakat dilanda krisis. Kita tahu, kondisi makro ekonomi Indonesia ambruk sebagai akibat
lanjutan dari krisis yang berlangsung di hulu, Amerika Serikat. Begitu juga, sektor riil masih belum pulih ketika
diterjang badai krisis tahun 1997.
Dengan alasan-alasan itu, saya berharap para pengurus
MUI meninjau ulang fatwa pengaharaman merokok. MUI perlu memeriksa kembali
argumen pelarangannya yang belum kukuh sambil mencari momentum yang tepat untuk
graduasi pembatasan merokok. Wallahu A`lam bi al-Shawab
5. Buat
Diagram Pie / Batang Dari Data Kuantitas Di Atas :